 |
| Sumber: naturepedic.com |
The American Academy of pediatrics menyebutkan, mata anak-anak bisa mengalami kerusakan permanen akibat paparan sinar matahari. Hal ini terjadi karena mata anak-anak masih sensitif dan terus berkembang hingga usia 10 tahun. Selain itu, 90 persen dari total kasus kerusakan mata permanen yang dialami anak-anak banyak ditemui pada usia 18 tahun.
Ada banyak alasan mengapa masalah penglihatan bisa mengancam anak-anak. Data menyebutkan sekitar 82 persen orangtua lebih banyak mengingatkan anak-anaknya untuk menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dibandingkan menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata mereka. Padahal studi mengatakan, paparan sinar UV paling keras berada diantara jam 10 pagi hingga 4 sore. Waktu ini merupakan waktu anak-anak beristirahat atau pulang sekolah, serta waktu bermain di sore hari.
Paparan sinar UV dikaitkan dengan peningkatan risiko mengalami mata katarak, degenerasi makula hingga masalah mata lainnya. Sekitar 10 persen kasus mata katarak disebabkan oleh terlalu lama terpapar sinar matahari. Oleh karena itu, para ibu diingatkan untuk menjaga dan melindungi kesehatan mata anaknya.
Ada banyak alasan mengapa masalah penglihatan bisa mengancam anak-anak. Data menyebutkan sekitar 82 persen orangtua lebih banyak mengingatkan anak-anaknya untuk menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dibandingkan menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata mereka. Padahal studi mengatakan, paparan sinar UV paling keras berada diantara jam 10 pagi hingga 4 sore. Waktu ini merupakan waktu anak-anak beristirahat atau pulang sekolah, serta waktu bermain di sore hari.
Paparan sinar UV dikaitkan dengan peningkatan risiko mengalami mata katarak, degenerasi makula hingga masalah mata lainnya. Sekitar 10 persen kasus mata katarak disebabkan oleh terlalu lama terpapar sinar matahari. Oleh karena itu, para ibu diingatkan untuk menjaga dan melindungi kesehatan mata anaknya.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment