Sumber: everydayfamily.com |
Penglihatan yang baik adalah kunci bagi perkembangan fisik anak, sukses di sekolah dan sehat secara keseluruhan. Sayangnya, gangguan penglihatan sering kali tidak diketahui. Masalah ini kerap menghantui satu dari empat anak usia sekolah. Tanpa adanya deteksi dan pengobatan dini, gangguan penglihatan pada anak dapat menyebabkan kebutaan dan menganggu aktivitas belajarnya.
The American Academy of Ophthalmology and the American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus merekomendasikan beberapa waktu untuk melakukan pengecekan mata rutin pada anak.
Bayi baru lahir. Dokter spesialis mata harus melakukan pemeriksaan lengkap terhadap bayi terlahir prematur atau mempunyai risiko tinggi di bidang kesehatan, ada ketidaknormalan pada fisiknya atau mempunyai riwayat keluarga yang mengalami gangguan penglihatan pada masa anak-anak.
Bayi. Ketika bayi menginjak usia 6 bulan hingga 1 tahun pastikan bayi mendapat pemeriksaan mata oleh dokter mata atau dokter keluarga.
Balita. Diusia 3,5 tahun, balita harus mendapatkan skrining mata dan tes ketajaman penglihatan yang dilakukan oleh dojter spesialis mata.
Usia sekolah. Di atas usia 5 tahun, pemeriksaan mata ditujukan untuk memeriksa tajam penglihatan dan keselerasan kedua bola mata. Jika anak mengeluh kesulitan membaca atau melihat papan tulis atau TV, segera bawa ke dokter mata.
Pada usia ini, kelainan refraksi yang paling sering terjadi adalah mata minus. Di usia semuda ini, anak tidak diperbolehkan melakukan lasik mata, tetapi dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata. Operasi lasik mata dapat dilakukan ketika mereka menginjak usia 18 tahun.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment