Sumber: hopinghealth.com |
Selama dua dekade, banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa jutaan orang di dunia dapat kembali melihat dengan mata sehat berkat lasik mata. Lasik (Laser in-situ kerotomileusis) merupakan operasi laser untuk mengoreksi rabun jauh, atau dalam bahasa medisnya dikenal dengan miopia.
Sebuah penelitian dalam American Journal of Ophthalmology dalam edisi Januari 2008 menunjukkan bahwa komplikasi lasik mata cenderung minim. Sebagian besar pasien juga mengaku puas dengan ketajaman penglihatannya setelah melakukan operasi lasik.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa lasik mata tak terlalu cocok untuk mengobati miopia berat. Padahal kenyataannya, lasik mata menjadi pilihan untuk sekitar 10 persen dari pasien rabun jauh dengan kondisi yang sudah sangat parah.
Sebuah penelitian dalam American Journal of Ophthalmology dalam edisi Januari 2008 menunjukkan bahwa komplikasi lasik mata cenderung minim. Sebagian besar pasien juga mengaku puas dengan ketajaman penglihatannya setelah melakukan operasi lasik.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa lasik mata tak terlalu cocok untuk mengobati miopia berat. Padahal kenyataannya, lasik mata menjadi pilihan untuk sekitar 10 persen dari pasien rabun jauh dengan kondisi yang sudah sangat parah.
Sebuah sumber menjelaskan, miopia berat menyebabkan semakin tinggi risiko mengembangkan kondisi gangguan dan perubahan mata yang terkait dengan miopia. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah katarak, glaukoma, retinal detachment, sensitif terhadap cahaya, hingga new blood vessels. Jika retina Anda telah rusak, maka penderita membutuhkan sesuatu yang lebih dari kacamata. Masalahnya, tidak semua perubahan mata yang terjadi akibat miopia patologis (miopia berat) dapat diobati.